Terkini

Analisis Pengaruh Inflasi Terhadap Ekonomi

 

Sumber Gambar: Istimewa

Inflasi adalah suatu kondisi dimana nilai uang menurun karena peningkatan jumlah uang beredar, yang terjadi secara terus menerus dalam jangka waktu tertentu.

Sejarah Inflasi Dunia

Inflasi telah menjadi fenomena ekonomi yang berulang sepanjang sejarah. Berikut beberapa contoh inflasi yang signifikan dalam sejarah. Hiperinflasi Jerman (1921-1923) Inflasi yang sangat tinggi yang disebabkan oleh kebijakan moneter yang ekspansif dan tekanan ekonomi setelah perang dunia I. Inflasi Amerika Serikat (1970-an) Inflasi yang tinggi yang disebabkan oleh kebijakan moneter yang ekspansif dan kenaikan harga minyak. Krisis ekonomi Asia (1997-1998) Inflasi yang tinggi yang disebabkan oleh depresiasi mata uang dan ketidakstabilan ekonomi.

Deflasi Indonesia (2025), Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,09% pada Februari 2025, yang disebabkan oleh kebijakan pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat, seperti diskon tarif listrik sebesar 50% dan penurunan harga tiket pesawat sebesar 13-14%. Deflasi ini merupakan hasil dari kebijakan fiskal yang dirancang untuk menjaga stabilitas harga dan mendukung daya beli masyarakat menjelang momen penting seperti Ramadan dan Idulfitri.¹ Dampak deflasi ini adalah penurunan harga barang dan jasa secara umum, yang dapat meningkatkan nilai uang dan konsumsi masyarakat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa inflasi dapat menurunkan nilai mata uang dan meningkatkan harga emas. Inflasi yang tinggi dapat menyebabkan depresiasi mata uang dan meningkatkan harga emas.

Teori  inflasi

Ada tiga teori inflasi yang digunakan untuk menjawab berbagai pertanyaan mengapa inflasi terjadi yakni,

Teori kuantitas, Seperti yang disebutkan pada pengertian inflasi di atas, semakin banyak uang yang beredar maka harga-harga akan naik. Teori keynes, Menurut Teori Keynes, inflasi bisa terjadi ketika suatu golongan masyarakat ingin hidup melebihi batas kemampuan ekonominya dengan membeli barang dan jasa secara berlebihan. Sesuai hukum ekonomi, semakin banyak permintaan sedangkan penawaran tetap, maka harga-harga akan naik. Teori struktural, Terjadi ketika produsen tidak bisa mengantisipasi dengan cepat terjadinya kenaikan permintaan akibat pertambahan penduduk.

Faktor penyebab inflasi

Faktor penyebab inflasi terbagi menjadi beberapa jenis sebagai berikut.

Faktor internal

  • Kenaikan biaya produksi dapat menyebabkan harga barang dan jasa meningkat.
  • Kenaikan upah yang menyebabkan peningkatkan biaya produksi dan harga barang dan jasa.
  • Peningkatan permintaan agregat yang menyebabkan harga barang dan jasa meningkat.
  • Adanya kebijakan fiskal yang ekspansif yang meningkatkan jumlah uang beredar dan mempengaruhi harga barang dan jasa.

Faktor eksternal

  • Kenaikan harga komoditas global yang memengaruhi harga barang dan jasa di dalam negeri.
  • Depresiasi mata uang yang meningkatkan harga impor dan memengaruhi harga barang dan jasa di dalam negeri.
  • Perubahan harga minyak dunia yang memengaruhi biaya produksi dan harga barang dan jasa.
  • Ketergantungan pada impor barang dan jasa memengaruhi harga barang dan jasa di dalam negeri.

Faktor moneter

  • Kebijakan moneter yang ekspansif dapat meningkatkan jumlah uang beredar dan mempengaruhi harga barang dan jasa.
  • Kenaikan jumlah uang beredar dapat mempengaruhi harga barang dan jasa.

Faktor lainnya

  • Bencana alam dapat menghambat proses produksi karena kesulitan mencari bahan produk.
  • Perubahan musim dapat memengaruhi produksi dan harga barang dan jasa, terutama untuk produk pertanian.
  • Kebijakan pemerintah, seperti perubahan pajak atau subsidi, dapat mempengaruhi harga barang dan jasa.Dengan memahami faktor-faktor penyebab inflasi, pemerintah dan bank sentral dapat mengambil kebijakan yang tepat untuk mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas ekonomi.

Jenis - jenis inflasi terbagi menjadi dua yakni inflasi berdasarkan sumbernya dan berdasarkan penyebabnya

Inflasi berdasarkan sumbernya

Inflasi dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis berdasarkan penyebabnya yaitu, Inflasi tarikan permintaan (Demand-Pull Inflation), terjadi ketika permintaan agregat meningkat lebih cepat daripada penawaran agregat, sehingga menyebabkan harga-harga naik. Hal ini dapat disebabkan oleh peningkatan konsumsi masyarakat, peningkatan investasi, atau peningkatan pengeluaran pemerintah.

Inflasi dorongan biaya (Cost-Push Inflation), terjadi ketika biaya produksi meningkat, sehingga perusahaan meningkatkan harga jual barang dan jasa untuk mempertahankan keuntungan. Hal ini dapat disebabkan oleh peningkatan biaya bahan baku, peningkatan upah buruh, atau peningkatan biaya lainnya.

Inflasi struktural, terjadi ketika terdapat ketimpangan struktural dalam perekonomian, seperti ketimpangan antara permintaan dan penawaran, ketimpangan antara sektor produksi, atau ketimpangan antara distribusi pendapatan. Hal ini dapat disebabkan oleh kebijakan ekonomi yang tidak tepat, perubahan struktur ekonomi, atau faktor lainnya.

Diklasifikasikan menjadi dua jenis berdasarkan sumbernya yaitu, Inflasi Domestik, terjadi ketika inflasi disebabkan oleh faktor-faktor dalam negeri, seperti peningkatan permintaan agregat, peningkatan biaya produksi, atau kebijakan moneter dan fiskal yang tidak tepat.

Inflasi Impor,  terjadi ketika inflasi disebabkan oleh faktor-faktor luar negeri, seperti peningkatan harga barang dan jasa impor, perubahan nilai tukar mata uang, atau kebijakan perdagangan internasional.

Dampak inflasi bagi rakyat

Dampak positif inflasi

Inflasi dapat meningkatkan pendapatan pemerintah melalui penerimaan pajak yang lebih tinggi akibat kenaikan harga barang dan jasa. 

Inflasi dapat mendorong investasi karena inflasi dapat membuat investasi menjadi lebih menarik sebagai cara untuk melindungi nilai kekayaan dari inflasi. 

Inflasi dapat meningkatkan pendapatan bisnis karena kenaikan harga barang dan jasa dapat meningkatkan pendapatan dan laba bisnis.

Dampak negatif inflasi

Inflasi dapat menurunkan daya beli masyarakat karena harga barang dan jasa meningkat, sehingga masyarakat perlu mengeluarkan lebih banyak uang untuk membeli barang yang sama. 

Inflasi dapat menciptakan ketidakpastian ekonomi dan mempengaruhi keputusan masyarakat dalam melakukan konsumsi, investasi, dan produksi. 

Dapat meningkatkan biaya hidup masyarakat dan mempengaruhi standar hidup mereka. Memicu banyaknya pengangguran, karena pemecatan karyawan secara massal.. 

Menurunkan nilai mata uang karena harga barang dan jasa meningkat, sehingga daya beli mata uang menurun. Turunnya mata uang dan kenaikan harga emas.

Strategi penanggulangan Inflasi

Kebijakan moneter

Bank sentral dapat menaikkan suku bunga untuk mengurangi jumlah uang beredar dan mengurangi permintaan agregat.

Mengurangi jumlah uang yang beredar,  Bank sentral dapat mengurangi jumlah uang beredar dengan menjual obligasi pemerintah atau meningkatkan reserve requirement bagi bank.

Kebijakan fisikal

Mengurangi pengeluaran pemerintah untuk mengurangi pengeluaran dan mengurangi permintaan agregat dan mengurangi tekanan inflasi.

Pemerintah dapat menaikkan pajak untuk mengurangi pendapatan disposable masyarakat dan mengurangi permintaan agregat.

Kebijakan lainnya

Pemerintah melakukan kontrol harga untuk mencegah kenaikan harga yang berlebihan.

Peningkatan produktivitas untuk membantu meningkatkan penawaran barang dan jasa, sehingga mengurangi tekanan inflasi.

Stabilisasi nilai tukar dapat membantu mengurangi tekanan inflasi yang disebabkan oleh depresiasi mata uang.

Peran bank sentral

Bank sentral memainkan peranan penting dalam menanggulangi inflasi dengan menggunakan kebijakan moneter untuk mengendalikan jumlah uang beredar dan suku bunga. Bank sentral juga dapat melakukan intervensi di pasar valuta asing untuk stabilisasi nilai tukar.

Kesimpulan

Dengan memahami faktor-faktor penyebab inflasi, pemerintah dan bank sentral dapat mengambil kebijakan yang tepat untuk  menjaga stabilitas ekonomi negara, kita pun sebagai warga negara dapat mengambil tindakan untuk menanggulangi inflasi seperti menghemat kebutuhan, serta berinvestasi untuk mengendalikan dan meminimalisir dampak negatif inflasi.

Sumber referensi

Badan Pusat Statistik. (2024). Inflasi Indonesia.

Bank Sentral. (2024). Kebijakan Moneter.

International Monetary Fund. (2024). World Economic Outlook.

0 Comments


Type and hit Enter to search

Close