Terkini

3 Cara Belajar Versi Aku yang Dulu Nggak Suka Belajar

Foto: pixabay
Author: Zainal Ilmi

BIDIKIN.COM – Pernah nggak sih punya teman yang kelihatannya santai-santai aja di kelas, tapi pas ujian bisa dapat nilai terbaik? Sementara kita yang belajar berjam-jam, sampai begadang, hasilnya malah biasa aja. Rasanya nggak adil, kan? Aku sempat mikir, apa sih rahasianya orang-orang kayak gitu?

Setelah melalui banyak proses belajar yang penuh frustrasi, aku sadar satu hal: mereka bukan cuma belajar lebih keras, tapi lebih cerdas. Mereka tahu apa yang mereka lakukan. Sementara aku… ya cuma asal buka buku aja.

Di sini aku mau cerita tiga hal yang benar-benar mengubah cara belajarku. Mungkin nggak semua cocok buatmu, tapi semoga bisa bantu kamu yang juga pernah ngerasa stuck atau capek belajar tanpa hasil.

1. Belajar Dimulai Sebelum Belajar

Selama ini, kita seringkali memahami belajar sebagai kegiatan yang dimulai ketika kita duduk di meja, membuka buku, atau menonton video pembelajaran. Kita kira belajar itu ya cuma terjadi di momen itu. Padahal, kalau kita ibaratkan belajar sebagai sebuah perjalanan, tentu kita butuh peta, tujuan, dan persiapan sebelum berangkat, kan?

Nah, di sinilah banyak orang–termasuk aku–keliru. Kita langsung terjun ke proses belajar tanpa tahu apa yang sebenarnya ingin dicapai. Tanpa tujuan dan rencana, yang ada malah membuang-buang waktu. Aku sendiri dulu sering begini, langsung baca semua isi buku tanpa tahu bagian mana yang penting, sampai akhirnya kelelahan sebelum benar-benar memahami apa-apa.

Sekarang, sebelum belajar, aku meluangkan waktu sebentar untuk menyusun strategi. Ini beberapa langkah sederhana yang biasa aku pakai:

- Tentukan dengan spesifik apa yang mau dipelajari. Misalnya: “Hari ini mau belajar sistem pernapasan”, bukan sekadar “mau belajar biologi.”

- Tulis kenapa materi itu penting. Misalnya karena keluar di ujian, atau karena belum pernah benar-benar paham.

- Atur durasi belajar dan eliminasi gangguan, seperti matikan notifikasi HP.

Waktu sepuluh menit untuk merancang rencana belajar bisa menghemat satu jam kebingungan saat belajar.

2. Temukan Teknik Belajar yang Cocok

Kita sering terlalu sibuk mengejar teknik belajar populer: Teknik Feynman, flashcard, pomodoro, mind mapping, semuanya terlihat keren. Tapi setelah dicoba, kok malah bikin tambah stres?

Aku pernah mencoba Teknik Feynman yang menyarankan belajar dengan menjelaskan ulang ke orang lain, tapi malah capek sendiri karena aku belum cukup memahami. Akhirnya aku gabungin dengan mind map dan catatan poin-poin penting, dan ternyata lebih nyaman. Intinya: nggak semua metode cocok untuk semua orang.

Kuncinya ada di pemahaman terhadap diri sendiri. Teknik belajar itu seperti alat, kita yang harus tahu mana yang tepat untuk pekerjaan yang sedang kita hadapi. Kalau kamu tipe yang lebih nyaman belajar lama, nggak masalah pakai 50 menit belajar kemudian 10 menit istirahat, daripada paksa 25/5 kayak saran umum teknik pomodoro.

3. Bikin Belajar Jadi Lebih Menyenangkan

Salah satu alasan kenapa kita sering menunda belajar adalah karena kita melihatnya sebagai beban. Padahal, belajar bisa jadi lebih ringan kalau kita bisa bikin suasananya nyaman dan menyenangkan.

Misalnya: catatan pakai spidol warna-warni, belajar sambil dengerin musik instrumental, atau bikin to-do list yang bisa dicoret satu-satu. Selama nggak mengganggu fokus, semua itu sah. Kadang hal sekecil itu cukup bikin kita pengin belajar tanpa dipaksa.

Akhirnya aku paham, belajar itu bukan soal siapa yang paling lama duduk, tapi siapa yang paling tahu apa yang dia lakukan. Jangan asal-asalan, tapi juga jangan terlalu keras sama diri sendiri. Eksplorasi, evaluasi, dan jujur aja dengan dirimu.

Begitu kamu bisa merancang caramu sendiri, belajar bukan lagi beban. Dia jadi proses yang kamu nikmati, dan hasilnya akan ikut menyusul.

0 Comments


Type and hit Enter to search

Close