Media sosial beberapa waktu lalu dihebohkan oleh konten anomali yang menampilkan karakter-karakter unik dan aneh. Konten ini memang dapat menarik perhatian secara instan, terutama bagi anak-anak kecil. Bentuk karakter anomali sendiri merupakan gabungan dari makanan atau minuman dengan benda-benda lain misalkan buaya dengan pesawat, secangkir capuccino dengan tubuh manusia, gelas berisikan teh hijau, pentungan satpam, monyet dan pisang, serta ikan bersepatu yang menjadi gambar hibrida yang aneh dan diluar nalar. Karakter dalam anomali tersebut dapat hidup dan bergerak layaknya manusia. Konten ini mendapat antusias dari warga terutama bagi anak-anak kecil karena dapat menarik perhatian secara instan karena wujud yang lucu. Namun tanpa disadari konten anomali tersebut ternyata membawa dampak yang negatif bagi anak-anak.
Berikut Penjelasan Mengenai Dampak Negatif Konten Anomali:
1. Menimbulkan Kecanduan
Konten anomali dapat menimbulkan fenomena yang disebut "popcorn brains" atau "TikTok brains" karena dopamine rush yang terjadi ketika anak-anak menonton tayangan dari konten tersebut secara terus-menerus. Dopamine adalah neurotransmitter yang berperan penting dalam sistem penghargaan otak, dan dapat menyebabkan anak-anak ketagihan saat menonton atau scrolling secara terus-menerus.
2. Menyebabkan Gangguan Fokus
Anak-anak yang terlalu sering menonton konten anomali dapat mengalami gangguan fokus, sehingga mereka akan susah untuk memperhatikan apa yang sedang orang lain jelaskan.
3. Menyebabkan Gangguan Kecemasan
Konten anomali juga dapat menyebabkan gangguan kecemasan, depresi, dan stres saat anak-anak tidak menonton.
4. Penurunan Performa Akademik
Selain itu scrolling atau menonton konten setiap harinya dapat menyebabkan anak-anak terdistraksi, sehingga membuat mereka malas belajar. Waktu yang seharusnya digunakan untuk hal-hal positif kini dihabiskan untuk scrolling dan menonton konten mentah-mentah.
5. Mengganggu Penalaran dan Sistem Pemikiran Anak
Anak-anak yang terbiasa mengonsumsi konten anomali secara terus-menerus dapat kehilangan fungsi pemikirannya, sehingga mereka tidak dapat berpikir secara sehat, logis, dan bernalar kritis.
6. Mengancam Kesehatan Mental
Dengan demikian terlalu sering menggunakan media sosial untuk scrolling dan menonton konten-konten yang tidak bermanfaat dapat menyebabkan emosional tidak stabil, yang jika tidak dikelola dengan baik dapat menganggu kesehatan mental.
Kesimpulan
Bagi orang tua, sangat penting untuk mengontrol dan mengawasi anak saat menggunakan media sosial agar tidak berlebihan. Melakukan aktivitas lain yang lebih bermanfaat dapat membantu mengurangi dampak negatif media sosial dan mengurangi dampak negatif dopamine rush. Dengan demikian, anak-anak dapat terhindar dari dampak negatif konten anomali dan dapat menggunakan media sosial dengan lebih bijak.
Author: Latif Sonya Makbila
0 Comments