Senioritas adalah tradisi memberikan prioritas atau kekuasaan kepada mahasiswa yang lebih lama dengan tingkatan lebih tinggi atau lebih dikenal dengan istilah senior.Tradisi ini masih marak terjadi di kalangan mahasiswa. Tradisi ini sering dianggap umum padahal jelas membawa kerugian bagi mahasiswa yang bertingkat lebih rendah. Beberapa mahasiswa senior memiliki persepsi bahwa mereka harus dihormati dan tidak boleh dilanggar oleh junior mereka, yang dipengaruhi oleh rasa gengsi dan hierarki dalam lingkungan akademis.
Senioritas Dianggap Sebagai Budaya Feodal
Dalam budaya feodal, senioritas bisa menjadi faktor penting dalam menentukan status dan kekuasaan. Orang yang lebih tua atau memiliki posisi lebih tinggi dalam hierarki feodal sering kali memiliki otoritas lebih besar dan dihormati berdasarkan usia, pengalaman, atau posisi mereka dalam struktur sosial.
Sebagian orang masih mempertahankan elemen-elemen budaya feodal dalam struktur sosial dan profesional mereka, di mana senioritas dihormati dan dihargai berdasarkan usia atau pengalaman. Ini dapat terlihat dalam bentuk penghormatan yang lebih besar kepada orang yang lebih tua atau lebih berpengalaman.
Senioritas yang terlalu kaku dianggap sebagai warisan budaya feodal yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesetaraan dan meritokrasi dalam masyarakat modern. Seharusnya senioritas harus dinilai berdasarkan kemampuan dan kontribusi aktual, bukan hanya berdasarkan usia atau posisi.
Beberapa Faktor Yang Menyebabkan Maraknya Senioritas
- Adanya keinginan senior untuk menunjukkan kekuasaan pada juniornya.
- Berdirinya organisasi atau suatu komunitas yang salah dalam ruang lingkup kampus.
- Kurangnya kesadaran.
- Sistem pengkaderan yang salah, dan kurangnya kontrol sosial.
- Kurangnya pengawasan dan sanksi.
- Hegemoni Senior atas Junior.
- Sistem yang Mendukung Senioritas.
- Sistem pendidikan yang memprioritaskan senioritas tanpa mempertimbangkan hak-hak dasar mahasiswa baru dapat memperparah masalah ini.
Dampak Negatif Senioritas Diantaranya
- Memicu adanya kekerasan fisik.
- Adanya intimidasi.
- Memunculkan rasa trauma dan ketakutan.
- Menjadi tekanan bagi mahasiswa baru yang menimbulkan stres dan depresi.
- Adanya ketidakadilan dan penghinaan.
Cara Menanggulangi Senioritas
- Kebijakan Yang Jelas
Perguruan tinggi harus memiliki kebijakan yang jelas mengenai pelarangan tindakan senioritas, intimidasi, dan kekerasan.
- Memberikan Sanksi Yang Tegas Bagi Pelaku
Sanksi tegas harus diterapkan bagi pelanggaran aturan senioritas untuk mencegah tindakan serupa terjadi lagi.
- Pendidikan dan Sosialisasi
Mahasiswa perlu diberi edukasi tentang pentingnya menghormati hak-hak dasar, serta dampak negatif senioritas.
- Penguatan Peran Bidang Kemahasiswaan
Bidang Kemahasiswaan harus lebih aktif dalam menangani kasus senioritas dan memberikan solusi serta perlindungan bagi korban.
- Peningkatan Kesadaran
Kesadaran akan pentingnya kesetaraan, keadilan, dan menghormati sesama mahasiswa harus ditingkatkan.
- Menghapus dan Membubarkan Organisasi Atau Komunitas Yang Tidak Diperlukan
Menghapus suatu organisasi atau komunitas yang bersifat memaksa agar tidak menjadi peluang kekerasan, intimidasi, penghinaan, dan pelecehan yang dilakukan oleh para senior terhadap juniornya
Kesimpulan
Senioritas dapat menyebabkan ketidakadilan dalam perlakuan antar mahasiswa, karena senior merasa memiliki hak lebih.Sebaiknya pihak kampus lebih memperhatikan, mengawasi, dan tidak memprioritaskan senioritas, karena tradisi ini dapat merusak citra dan reputasi kampus, serta membuat mahasiswa merasa tidak nyaman dan aman.
Author: Latif Sonya Makbila
0 Comments