Mahasiswa dan dosen dihadapkan pada kesulitan untuk menghubungkan riset pertanian global dengan tantangan agrikultur lokal di Nusa Tenggara Barat (NTB). Mereka kesulitan mensintesis informasi dari tumpukan jurnal, data iklim, dan studi kasus untuk menghasilkan inovasi yang aplikatif dan relevan, seperti adaptasi tanaman terhadap lahan kering atau penanganan hama spesifik daerah. Proses ini sangat memakan waktu dan seringkali tidak efisien.
Bayangkan sebuah kanvas digital di mana seorang mahasiswa dapat mengunggah beberapa PDF jurnal internasional tentang varietas jagung tahan kekeringan. Kemudian, dengan satu perintah, Gemini dapat merangkum semua jurnal tersebut, membandingkan metode penelitiannya, dan membuatkan tabel keunggulan masing-masing varietas.
Selanjutnya, mahasiswa tersebut dapat memasukkan data curah hujan dan jenis tanah dari Lombok yang didapat dari BMKG atau BPS. Ia lalu meminta Gemini untuk menganalisis dan merekomendasikan tiga varietas jagung dari jurnal tadi yang paling cocok untuk dikembangkan di Lombok, lengkap dengan draf proposal penelitian awal dan potensi risikonya.
Bagi dosen, Canvas bisa digunakan untuk merancang modul pembelajaran inovatif. Mereka dapat memasukkan materi ajar yang ada, lalu meminta Gemini untuk membuat studi kasus hipotetis tentang "Peningkatan Produktivitas Bawang Merah di Sembalun Menggunakan Teknik Pertanian Presisi," lengkap dengan pertanyaan diskusi dan ide proyek lapangan untuk mahasiswa.
Fitur ini mengubah riset dari aktivitas manual yang terisolasi menjadi proses dinamis dan terintegrasi, mempercepat lahirnya solusi pertanian yang benar-benar menjawab kebutuhan lokal NTB.
0 Comments