AMERIKA SERIKAT – Dunia gim Roblox kembali menuai sorotan setelah perusahaan pengembangnya mengirimkan surat hukum cease and desist kepada seorang kreator konten bernama Schlepp. Langkah ini memicu perdebatan luas karena Schlepp dikenal aktif memburu predator di dalam platform Roblox dan bekerja sama dengan pihak kepolisian.
Dalam setahun terakhir, Schlepp dan timnya berhasil menyerahkan enam predator kepada pihak berwenang. Aktivitas tersebut sejatinya bertujuan untuk menjaga keamanan anak-anak di platform yang mayoritas penggunanya adalah anak di bawah umur. Namun, Roblox justru menilai metode itu melanggar aturan karena dianggap membahayakan pemain lain serta tidak melalui jalur resmi.
Roblox melalui juru bicaranya menegaskan bahwa urusan keamanan harus ditangani oleh tim internal maupun aparat hukum, bukan oleh individu atau komunitas pengguna. Perusahaan menyatakan sudah memiliki sistem pelaporan resmi dan bekerja sama dengan otoritas berwenang untuk menangani kasus serius.
Kebijakan ini langsung memicu kritik keras. Banyak pihak menilai keputusan tersebut kontraproduktif karena Schlepp justru membantu membersihkan platform dari predator. Bahkan, sejumlah pemain yang pernah terbantu secara langsung menyampaikan dukungan terbuka terhadap Schlepp.
Kasus ini menambah daftar panjang kontroversi Roblox setelah sebelumnya perusahaan itu juga dikritik karena rencana menghadirkan fitur kencan di dalam gim. Publik kini mempertanyakan prioritas Roblox dalam melindungi komunitasnya, khususnya anak-anak yang menjadi mayoritas pemain.
Jurnalis: Tri Hendika Bayu Samodra
0 Comments